Uga Jasinga

"Dina hiji mangsa bakal ngadeg gedong hejo anu bahanna aya di leuwi curug, leuwi sangiang jeung nu sawarehna aya di girang. Ciri ngadegna gedong hejo lamun tilu iwung geus nangtung nu engke katelahna awi tangtu. Didinya bakal ngadeg gedong hejo di tonggoheun leuwi sangiang" * TiKokolot Jasinga*.

ALAT MUSIK TRADISIONAL BAMBU ELET ATAU TALEOT/TOLEAT


Elet atau Taleot/Toleat termasuk alat musik tradisional langka yang terbuat dari bahan bambu, karena jarang sekali ditemukan apalagi dijual untuk umum.  Alat musik ini berada di daerah tertentu di wilayah Sunda Banten seperti  Pandeglang dan Lebak (Rangkasbitung).  

Elet masih ditemukan di daerah Jasinga (Bogor Barat) sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah Banten yaitu di Desa Cikopomayak dan Bagoang. 

Penelusuran kami tentang alat musik ini awal mulanya sangat sulit ditemukan keberadaannya, yang pada akhirnya kami menemukan di Desa Bagoang dan Desa Cikopomayak. Bapak Sita di Desa Bagoang dan Bapak Sarmani di Desa Cikopomayak yang masing-masing masih menyimpan alat musik ini. 

Ketika kami nyaba ke rumahnya, beliau-beliau pun sangat senang dan memperagakan bagaimana alat musik ini dimainkan diiringi candaan-candaan dan kisah masa lalunya. 

Elet terbuat dari bahan ujung bambu, dari jenis bambu tali yang berukuran kecil berdiameter  kurang lebih 2 cm dan panjangnya 20 cm. Elet mempunyai lima buah lubang untuk penjarian, ujung bambu bagian atas disumbat dengan kayu ambon dan diberi lubang peniup,  sedangkan ujung bagian bawah yang berupa batas buku bambu dilubangi sebagai lubang udara keluar.  


Elet mempunyai nada tradisional sunda  berupa laras salendro.  Cara meniup tradisionalnya  dengan cara “ngalamus” yaitu meniup tanpa putus walaupun sedang bernafas. Berlatih  dengan tehnik "ngalamus" ini sangatlah sulit sekali dan memerlukan waktu latihan yang cukup lama untuk bisa memainkannya dengan normal.  

Lagu yang biasa  dimainkan oleh pemain Elet  Jasinga terutama di Desa Cikopomayak dan Bagoang ini adalah berjudul Buah Kawung dan kami pun terkesan ketika beliau-beliau ini memainkannya.

Menurut Bapak Sita dan Bapak Sarmani, dahulu Elet berfungsi untuk menghibur diri dan dimainkan secara individu, dimainkan oleh penggembala kerbau atau mereka yang sedang mengisi waktu kosong di kebun atau di sawah. 

Elet yang merupakan alat musik tradisional dengan bahasa universalnya menjadikan pe-er bagi kita semua terutama masyarakat Jasinga dan sekitarnya untuk dapat melestarikannya.  



Dari kami 
Kalakay Jasinga 

5 komentar:

  1. Adakah buku tentang toleat itu? Butuh bgt buat seninar proporsal.. Tmks

    BalasHapus
  2. Adakah buku tentang toleat itu ? Butuh bgt buat seninar proporsal

    BalasHapus
  3. Adakah buku tentang toleat itu ? Butuh bgt buat seninar proporsal

    BalasHapus